Home » , » Morning Worship "13 Februari 2013"

Morning Worship "13 Februari 2013"

Written By Unknown on Rabu, 13 Februari 2013 | 06.57

Renungan Pagi  “Kabar Baik Dari Patmos” 13 Februari 2013

"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna:  Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali: AKU TAHU KESUSAHANMU DAN KEMISKINANMU--NAMUN ENGKAU KAYA" (Wahyu 2:8, 9).

Para komentator kebanyakan sepakat bahwa kemiskinan dalam ayat di atas bersifat harfiah, sementara kekayaan bersifat rohani. Orang-orang Smirna itu miskin dalam hal kekayaan dunia, tetapi mereka kaya dalam kebaikan-kebaikan Injil, kaya dalam hal-hal rohani.
Dalam pengertian praktis, ada perbedaan yang sangat besar antara kemiskinan dan kekayaan.  Orang-orang yang dilahirkan kaya memiliki mentalitas sangat berbeda dengan orang kebanyakan.  Bagi kebanyakan kita, keterbatasan finansial mempengaruhi hampir setiap keputusan yang kita buat.  Kita memilih restoran-restoran yang tidak mahal untuk makan siang.  Di waktu senggang, kita pergi ke pantai untuk umum, bukannya liburan tropis di Club Med.  Keterbatasan uang membentuk setiap pilihan yang kita buat.
Bayangkan gaya hidup ini dengan mereka yang superkaya.  Jika Anda ingin pergi bermain ski, atau berbelanja, di pegunungan Alpen dengan pemberitahuan segera, berkendara ke bandara dan naik pesawat berikutnya dan duduk di kelas satu.  Jika Anda tidak ingin mencuci pakaian, mempekerjakan seseorang untuk membeli busana karya perancang setiap hari.  Sementara sebagian dari kita terbatas dalam pilihan sehari-harinya, orang-orang yang superkaya tinggal menjentikkan jari saat menginginkan sesuatu.  Mereka bisa melakukan apa pun juga dan menjadi apa pun yang mereka inginkan.  Dan kita hanya bisa mengawasi dengan iri dari kejauhan, memikirkan keterbatasan kita.
 Namun jemaat di Smirna telah menemukan kekayaan dalam bentuk yang lain, kekayaan yang jarang sekali didapat oleh orang-orang kaya (Mat. 19:24).  Mereka yang mengenal Yesus dimerdekakan dari perbudakan uang.  Mereka sadar bahwa kita menemukan kekayaan sejati dalam hidup ini melalui hubungan yang mengasihi.  Memiliki hati nurani bersih, mampu mengampuni dan diampuni, itulah kekayaan yang sejati.  Jauh lebih baik mengenal Firman Allah daripada beralih dari satu bentuk hiburan ke hiburan yang lain.
Kenyataannya adalah bahwa orang-orang kaya mengalami kesulitan dalam hal hubungan.  Mereka tidak tahu siapa yang bisa mereka percayai.  Setiap orang ingin menjadi "sahabat mereka" bukan dikarenakan kualitas pribadi, tetapi dikarenakan menjadi sahabat seorang kaya adalah jalan menuju kepada kekayaan dan kekuasaan.  Orang-orang kaya menghindari hubungan dengan Kristus, kadang karena mereka terlalu banyak urusan atau terlalu sibuk dan karena mereka takut terhadap panggilan untuk "menjual segala milik" dibandingkan orang-orang miskin.  Kekayaan yang sejati ditemukan di dalam Kristus, bukan dalam kekayaan material.
Tuhan, alihkan perhatianku kepada kekayaan sejati yang Engkau tawarkan di dalam Kristus.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Wisma Jaya Bekasi
Copyright © 2011. Buletin GMAHK Wisma Jaya - All Rights Reserved
Support : DepKomWJ