Home » » Morning Worship "19 Januari 2012"

Morning Worship "19 Januari 2012"

Written By Unknown on Rabu, 16 Januari 2013 | 23.19

“Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku.  Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku TUJUH KAKI DIAN DARI EMAS  (Wahyu 1:12).
Pada Paskah tahun 1969 saya memperoleh kesempatan istimewa bisa berada di Roma.  Setelah menghadiri pidato Paskah Paus di Lapangan Santo Petrus, saya beserta ketiga kawan saya pergi melihat reruntuhan Forum Romawi Kuno.  Sungguh menyenangkan berjalan-jalan di tanah yang dulunya pernah dipijak Petrus dan Paulus, melihat-lihat reruntuhan bangunan yang dulu pastinya sangat megah, namun tetap terbuat dari bebatuan yang sama dengan yang dulu dilihat dan disentuh rasul-rasul itu.
Kebanyakan turis yang mengunjungi Forum mengawali perjalan dari Penajara Mamertine (tempat Paulus dulu mungkin pernah dipenjarakan).  Lalu Anda melewati kuil Perawan Vestal, mendaki dan menuruni Bukit Palatine, dan melewati Basilika Konstantin menuju ke ujung Forum yang satunya.  Lalu  kami melewati Arch of Titus, jenderal Romawi yang menaklukan  kota Yeruslaem pada tahun 70 Masehi.  Bayangkan kegembiraan kami saat menyaksikan ilustrasi singkat para serdadu berbaris mengelilingi  Roma dengan membawa kaki dian bercabang tujuh yang diambil dari Bait Allah di Yerusalem! Kami merasa begitu menyelami dunia Alkitab kuno.
Dalam dunia Romawi kuno, menorah (kaki dian) bercabang tujuh adalah symbol paling umum untuk Yudaisme, sama seperti ikan dan salib belakangan mejadi lambang iman Kristiani.  Dengan cara yang mengejutkan, Kitab Wahyu mengadopsi lambang Yudaisme ini untuk mewakili jemaat-jemaat di Asia Kecil.  Jadi, Yohanes paham betul bahwa iman Kristiani sejati merupakan warisan sejarah Israel, sekalipun tidak mengakui orang-orang Kristen (Why. 2:9; 3:9).  Itulah orang-orang yang putus hubungan dengan warisan budaya Yahudi mereka, bukannya para pengikut sejati dari Yeshua Sang Mesias.
Jika begitu, sudahkah gereja menggantikan Israel ? Sulit membayangkan orang-orang Kristen abad pertama mengambil posisi demikian.  Mereka memperkenalkan Mesias Yahudi, yang menggenapi janji-janji bagi Israel.  Mereka mempertobatkan orang-orang kafir kepada satu-satunya Allah Israel yang benar.  Walaupun tidak menuntut agar orang-orang bukan Yahudi di sunat, orang-orang Kristen Yahudi seperti Paulus menerima mereka sebagai peserta baru dalam iman Yahudi mereka kepada Yesus.  Orang-orang percaya bukan Yahudi adalah anak-anak Abraham secara rohani (Gal. 3:28), mengenakan sunat rohani (Rm. 2:28,29) dan dicangkokkan kepada pohon Israel sementara cabang-cabang asli yang tidak percaya dipatahkan (Rm. 11:17).
Di dalam Kitab Wahyu gambaran kaki dian menekankan keyahudian iman Kristen serta keterkaitan erat antara iman dengan warisan budaya Israel.
Tuhan, tolonglah aku untuk belajar lebih banyak tentang akar warisan sejarah rohani dan menghargainya, seperti halnya Paulus dan Yohanes.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Wisma Jaya Bekasi
Copyright © 2011. Buletin GMAHK Wisma Jaya - All Rights Reserved
Support : DepKomWJ