Daniel 7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Murid-murid Kristus secara jelas mengingatkan kita bahwa sebagian orang Kristen akan terseret menjauh dari ajaran-ajaran Kekristenan di dalam Perjanjian Baru: "Sebab itu berjaga-jagalah!" (Kisah 20:29-31). Dan itulah yang benar-benar terjadi. Ahli-ahli sejarah yang terpercaya secara jelas mencatat bahwa orang-orang Kristen mulai tersesat dari kemurnian ajaran para rasul. Tradisi-tradisi dan ajaran-ajaran yang tidak pernah dianjurkan oleh Paulus, Petrus dan pendiri gereja Kristen lainnya secara bertahap merasuki gereja.
Perubahan dalam pemeliharan hari Sabat ke hari Minggu terjadi setelah Kitab Perjanjian Baru selesai dituliskan dan semua rasul-rasul telah mati. Sejarah mencatat bahwa orang-orang Kristen akhirnya berpindah berbakti dan beristirahat dari hari ketujuh ke hari pertama dalam minggu itu. Akan tetapi tentunya orang-orang percaya tidak berhenti memelihara Sabat hari ketujuh pada akhir pekan tersebut dan tiba-tiba mulai memelihara hari Minggu sebagai hari Tuhan. Contoh-contoh otentik mula-mula tentang pemeliharaan hari Minggu oleh orang-orang Kristen terjadi di Italia, pada pertengahan abad kedua sesudah Kristus. Selama jangka waktu yang panjang sesudah itu banyak orang Kristen masih memelihara kedua hari tersebut, sementara yang lainnya masih hanya menyucikan hari Sabat.
Pada tanggal 7 Maret, tahun 321 Masehi, Konstantin yang Agung pertama kali mengeluarkan undang-undang sipil hari Minggu, yang memerintahkan semua, orang kecuali petani, di wilayah kerajaan Romawi untuk beristirahat pada hari Minggu. Undang-undang ini, bersama dengan lima undang-undang sipil lainnya yang dititahkan oleh Kaisar Konstantin mengenai hari Minggu, menjadi contoh hukum bagi semua undang-undang sipil tentang hari Minggu mulai dari saat itu hingga sekarang. Di abad keempat, Sidang Laodekia melarang orang Kristen untuk berhenti bekerja pada hari Sabat, dan berbakti pada hari Minggu dan sedapat mungkin berhenti bekerja pada hari itu.
Sejarah mencatat bahwa perbaktian hari Minggu dan pemeliharaannya hanyalah buatan manusia. Alkitab tidak mengijinkan perubahan peniadaan hari Sabat dari Perintah keempat. Nabi Daniel meramalkan bahwa selama masa Kekristenan, suatu kuasa penipu akan mencoba mengubah hukum Tuhan Allah
Paus, dengan kesombongannya, yang telah mengubah hukum Allah yang kudus itu. Dia menetapkan peraturan2 gereja sesuai kehendaknya dan bukan kehendak Allah.
Dia mengubah Sabat hari ketujuh menjadi hari Minggu dengan mengatakan itu adalah hari kemenangan/hari Tuhan karena Yesus bangkit pada hari tersebut. Dia juga membuat banyak orang menyembah patung yang melanggar ketetapan Allah. Memasukan hari2 raya kafir dalam perayaan gereja seolah2 itu lebih penting daripada hari Sabat/hari ketujuh kepunyaan Allah itu. Paskah, Natal, dsb dirayakan dan Sabat diabaikan. Hari Minggu dijadikan hari libur internasional. Tanpa kuasa Setan penguasa dunia itu, penyesatan itu akan hilang. Tapi ada sekelompok umat yang kecil yang menolak kekuasaannya. Mari bergabung bersama Kristus untuk mengalahkan Setan itu.
Keluaran 20:4-6 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
Menganggap Maria ibu Yesus itu sebagai orang yang harus disembah. Menghujat Allah dengan menganggap dirinya bapa suci dan dirinya serta wakil2nya yaitu para pastor, uskup, paroki, dsb dapat mengampuni dosa atas kuasa yang diberikan oleh Allah. Dia (paus itu) mengatakan bahwa dia adalah wakil Allah di Surga, di dunia dan di neraka. Pembohong, penghujat serta pengacau (Babel besar).
Hanya oknum Allah yang dapat mengampuni dosa. Siapa percaya kepada penyesat itu akan menerima cawan murka Allah yaitu kebinasaan yang kekal.
Kamu yang merasa sudah meninggalkan babel itu melalui reformator2 tetapi tetap menerima tanda binatang itu, yaitu hari Minggu, kamu tidak berbeda dengan dia yang akan binasa. Berbaliklah pada Allah yang menuliskan segala ketetapan-Nya dalam Alkitab. Hanya Alkitab panduan kita untuk berjalan seturut kehendak Allah.
Semuanya harus dituruti. Justru tuntutan Taurat yang berat itu, sehingga kita tidak dapat bebas dari pelanggaran. Tetapi dalam iman kepada Yesus Kristus, kita akan menghasilkan penurutan kepada Taurat yang kudus itu..
Posting Komentar