Home » » Morning Worship "9 Februari 2013"

Morning Worship "9 Februari 2013"

Written By Unknown on Sabtu, 09 Februari 2013 | 21.30

Renungan Pagi  “Kabar Baik Dari Patmos” 09 Februari 2013



"Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau TELAH MENINGGALKAN KASIHMU YANG SEMULA" (Wahyu 2:4).


Jemaat di Efesus sangat setia pada Yesus, tapi mereka menghadapi masalah.  Jemaat itu telah "meninggalkan kasihnya yang semula" dan dengan kesalahan pertama yang fatal itu sedang mengarah kepada kehancuran.  Tidak seorang pun, selain Yesus, yang menyadarinya.  Efesus sendiri mungkin tidak menyadari kesalahannya, setidaknya sampai Kitab Wahyu disampaikan pada mereka.  Langkah pertama saat menghadapi kemunduran rohani biasanya adalah berdiam diri.  


Suatu kali saya sedang berada di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan.  Orang-orang di sana bisa mengemudikan kendaraan di jalan-jalan yang dihuni oleh singa, gajah, dan masih banyak lagi.  Binatang-binatang berkeliaran bebas, sementara manusia terbatas pada kandang beroda empat (mobil)!  Para pengunjung diharapkan melewatkan malam hari di "kamp peristirahatan" yang berpagar, demi keamanan mereka. Suatu hari kami berada sekitar 15 mil dari kamp peristirahatan berikutnya.  Kami sudah harus berada di dalam kamp sebelum pukul 6 sore.  Saat itu, kami baru saja berhenti untuk melihat macan tutul.  Saat macan tutul itu tidak kembali, kami memutuskan kembali ke kamp.  Saat meninggalkan tempat parkir, mobil kami menggilas semak-semak kecil.  Terdengar bunyi benturan keras dari bawah mobil, jauh lebih keras dari yang seharusnya ditimbulkan oleh semak-semak kecil, tetapi kelihatannya tidak ada  yang tidak beres, jadi saya pun melanjutkan mengemudi.


Beberapa saat kemudian, saya melihat alat pengukur baterai telah bergeser.  Berarti alternator tak lagi mengisi baterai.  Karena waktu tinggal sebentar lagi sebelum mesin mati, kami putuskan langsung menuju ke kamp peristirahatan.  Membayangkan terdampar di belantara Afrika di malam hari bukanlah hal menyenangkan.


Anda bisa memahami kekhawatiran yang mencekam kami saat jarum pada baterai bergerak mendekati nol.  Ketika meteran menunjukkan angka pertengahan, pagar-pagar kamp mulai terlihat.  Saat kami mendekati pintu masuk, mesin mulai terbatuk-batuk.  Saya mengusahakan agar kendaraan terus berjalan.  Mesin akhirnya mati 100 kaki dari pintu gerbang.  Kami mendorong kendaraan dan berhenti di sebuah pompa bensin tepat setelah pintu masuk!  Rasa terima kasih kami pada Tuhan tak mengenal batas!


Mudah untuk tahu kapan mobil Anda akan mogok, tapi bagaimana dengan kehidupan rohani kita?  Di tengah kenyamanan masyarakat yang konsumerisme, mudah untuk berpikir bahwa semuanya baik-baik saja secara rohani, sementara pada kenyataannya "baterai" rohani kita telah berkurang untuk beberapa saat lamanya.  Bagi kami, perkataan Yesus menggema dengan kuat: "Kamu telah meninggalkan kasihmu yang semula."


Tuhan, jangan tahan-tahan.  Aku perlu mengetahui kebenaran tentang diriku dan menerima solusi yang hanya Engkau yang mampu berikan. 
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Wisma Jaya Bekasi
Copyright © 2011. Buletin GMAHK Wisma Jaya - All Rights Reserved
Support : DepKomWJ