MELALUI SEBUAH KACA, GELAP
SABAT PETANG
BACAAN UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Ayub 12:10; 1 Kor. 6:19, 20; Kej. 3:17; Yoh 12:31; 1 Kor. 1:18-21.
AYAT HAFALAN: "Karena hikmat dunia
ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: ' Ia yang
menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya'" (1 Korintus 3:19).
Teolog William Paley menulis sebuah buku di tahun 1802 berjudul Natural Theology (Teologi Alam), di
mana ia berpendapat bahwa seseorang dapat menggunakan observasi alam
untuk mengembangkan pemahaman tentang karakter Allah. Ia menulis secara
luas perihal cara di mana ciri-ciri hewan memamerkan kepedulian dan
keahlian Sang Pencipta. Namun, mungkin pada beberapa ciri, Paley telah
berlebihan, karena ia tidak memperhatikan dampak yang ditimbulkan oleh
dosa dan kejatuhan terhadap alam, tetapi secara umum argumentasinya
tidak pernah ditolak----meskipun banyak dan gencar mengklaim yang
sebaliknya!
Sebaliknya Chares Darwin berpendapat
bahwa satu Allah saja merancang semua fitus alam tidak akan baik.
Sebagai bukti, ia menyebut parasit yang mencari makan dalam tubuh ulat
hidup dan cara yang kejam di mana kucing mempermainkan seekor tikus.
Baginya, contoh-contoh ini merupakan bukti untuk menentang adanya Allah
Pencipta yang penuh kasih.
Meskipun Paley jelas lebih mendekati
kebenaran daripada Darwin, pelajaran pekan ini akan melihat apa yang
Alkitab katakan tentang pertanyaan mengenai segala sesuatu yang
dinyatakan alam, dan yang tidak dinyatakan, tentang Allah.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat, 16 Februari.
Minggu 10 Februari
BUMI ADALAH MILIK TUHAN
Seorang ilmuwan pernah
menantang kebutuhan akan Allah; ia berpendapat bahwa ia bisa menciptakan
umat manusia sebaik seperti yang dapat diciptakan oleh Allah mana pun.
Allah berkata, "Baiklah, silakan melakukannya." Sang ilmuwan mulai
mengumpulkan tanah, tapi Allah berkata, "Tunggu sebentar. Bikinlah
tanahmu sendiri!"
Meskipun cerita ini hanya dongeng,
intinya adalah jelas: Hanya Allah saja yang bisa menciptakan dari yang
tidak ada. Allah menciptakan semua materi alam semesta, termasuk dunia
kita, harta kita, dan tubuh kita. Dia adalah pemilik yang sah dari
segala sesuatu.
Apakah pekabaran dasar bagi kita
dalam ayat-ayat ini? Yang lebih penting, apakah yang dinyatakan
pekabaran ini kepada kita tentang cara di mana kita harus berhubungan
dengan dunia, satu sama lain, dan dengan Allah? Mzm. 24:1, 2; Ayub 41:11; Mzm. 50:10; Yes. 43:1, 2; 1 Kor. 6:19, 20.
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Sebuah himne Kristen favorit mulai
dengan kata "Ini dunia Bapaku." Dunia ini benar-benar milik Allah
karena Dialah yang menciptakannya. Tidak ada tuntutan yang lebih sah
atas kepemilikan selain penciptaan. Allah menciptakan, dan karena itu
Ia memiliki seluruh alam semesta, langit dan bumi, dan semua yang ada di
dalamnya.
Tidak hanya dunia yang menjadi milik
Allah, Dia menyatakan bahwa setiap makhluk di bumi adalah milik-Nya
juga. Tidak ada makhluk lain (setidaknya yang kita tahu) yang memiliki
kuasa untuk menciptakan kehidupan. Allah adalah satu-satunya Pencipta,
dan dengan demikian, pemilik akhir dari semua ciptaan. Keberadaan kita
semua tergantung sepenuhnya pada Allah. Kita tidak dapat memberikan apa
pun kepada Allah kecuali kesetiaan kita; semua yang lainnya di bumi
sudah menjadi milik-Nya.
Lebih daripada itu, kita adalah milik
Tuhan bukan hanya oleh penciptaan tetapi, bahkan lebih penting, oleh
penebusan. Meskipun merupakan pemberian yang indah dari Tuhan,
kehidupan manusia telah begitu rusak karena dosa dan akan berakhir
dengan kematian, suatu peluang menghilangkan semua makna dan tujuan dari
kehidupan. Kehidupan, seperti yang kita punyai sekarang, tidak
semuanya hebat. Satu-satunya harapan kita adalah janji penebusan yang
ajaib, yang merupakan satu-satunya hal yang dapat membuat semuanya
"benar" kembali. Jadi, kita adalah milik Kristus oleh penciptaan dan
penebusan.
Senin 11 Februari
SUATU DUNIA YANG TELAH JATUH
Satu hal yang pasti, dunia di mana
kita hidup sekarang sangat berbeda dengan dunia yang muncul dari Tuhan
pada akhir pekan penciptaan. Tentu saja, bukti kuat dari keindahan dan
rancangan hampir ada di mana-mana, namun, kita makhluk yang telah rusak
karena dosa ini, hidup di dalamnya dan mencoba memahami dunia yang telah
rusak karena dosa. Bahkan sebelum air bah, dunia telah mengalami
dampak negatif dari dosa. "Pada zaman Nuh kutukan ganda melanda bumi
sebagai akibat dari pelanggaran Adam dan pembunuhan yang dilakukan oleh
Kain."----Ellen G. White, Conflict and Courage, hlm. 32.
Bagaimana dunia "dikutuk," dan apakah hasil dari kutukan-kutukan tersebut? Kej. 3:17; 4:11, 12; 5:29.
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Kutuk atas tanah karena Adam pasti
melibatkan tumbuh-tumbuhan, karena hasilnya termasuk munculnya duri dan
onak. Impkikasi adalah bahwa semua ciptaan dipengaruhi oleh kutuk
akibat dosa. Kutipan Ellen G. White di atas menyatakan dengan sangat
jelas bahwa kutuk atas Kain tidak terbatas hanya untuk dia tapi pada
seluruh dunia.
Sayangnya, kutukan karena dosa tidak
berhenti di sini, karena dunia menghadapi kutuk lainnya, yang sangat
merusakkannya. Tentu saja itu adalah air bah di seluruh dunia. "Ketika
TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam
hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun
yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku
takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah
Kulakukan'" (Kej. 8:21).
Air bah merusak sistem
pengairan yang Tuhan telah tetapkan pada waktu penciptaan, mengeruk
tanah dari beberapa bagian bumi dan menimbunnya di bagian lain. Bahkan
sekarang ini, hujan terus-menerus menggerus tanah, menghilangkan
kesuburan tanah sehingga semakin mengurangi hasil panen. Allah dengan
murah hati berjanji tidak akan mengutuk bumi lagi, tapi tanah yang kita
warisi sungguh jauh bedanya dari tanah yang subur, produktif seperti
yang di ciptakan Allah pada mulanya.
Baca Roma 8:19-22. Meskipun
ayat-ayat ini sulit, bagaimanakah ayat-ayat itu berhubungan dengan apa
yang telah kita lihat hari ini? Yang lebih penting, apakah harapan yang
dapat kita peroleh dari ayat-ayat itu?
Selasa 12 Februari
PENGUASA DUNIA INI
"Maka bertanyalah TUHAN kepada
Iblis: 'Dari mana engkau?' Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: 'Dari
perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi'" (Ayub. 1:7).
"Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti
singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Ptr. 5:8).
Sebagaimana telah kita lihat,
dunia adalah milik Tuhan, baik oleh penciptaan maupun oleh penebusan.
Tapi kita tidak boleh lupa, perihal adanya Setan, adanya pertentangan
besar, dan adanya upaya Setan untuk merebut kendali atau segala yang
mungkin dapat ia kendalikan. Meskipun kekalahannya telah pasti sesudah
Salib, dia tidak menyerah dengan tenang atau lembut. Murkanya dan
kuasanya untuk merusak, meskipun dibatasi sampai tingkat tertentu oleh
Allah dengan cara yang kita tentu tidak tahu sekarang, tidak boleh
dianggap remeh. Kita juga tidak lupa, bahwa betapapun seringnya masalah
datang kepada kita secara samar-samar, pokok pertempuran utama hanyalah
antara dua kekuatan: Kristus dan Setan. Tidak ada jalan tengah. Dan,
seperti kita ketahui, begitu banyak dari dunia ini yang takluk di sisi
yang salah. Mengherankankah bila dunia ini begitu rusak?
Baca Yohanes 12:31; 14:30, 16:11;
Efesus 2:2, 6:12. Apakah kebenaran penting tentang realitas dan kuasa
si jahat yang ditemukan di ayat-ayat ini?
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Dalam kitab Ayub, beberapa selubung
yang menyembunyikan realitas pertentangan besar dibukakan, dan kita bisa
melihat bahwa Setan memiliki kemampuan untuk menyebabkan kerusakah
besar di dunia alamiah ini. Apa pun yang tercakup dalam ungkapan
"penguasa dunia ini," jelas bahwa dalam peran ini, Setan masih
memberikan pengaruh yang kuat dan merusak di bumi. Kebenaran ini
memberi kita lebih banyak alasan untuk menyadari bahwa alam sudah sangat
rusak, dan kita perlu berhati-hati tentang pelajaran yang kita tarik
dari hal itu mengenai Allah. Lagi pula, lihatlah betapa Darwin salah
menafsirkan keadaan dunia.
Dengan cara apakah Anda dapat
melihat secara jelas pengaruh merusak dari Setan dalam kehidupan Anda
sendiri? Mengapa Salib dan janji-janji yang ditemukan di dalamnya
merupakan harapan Anda?
Rabu 13 Februari
"HIKMAT" DUNIA
Sebagai manusia, kita telah
mendapatkan banyak sekali pengetahuan dan informasi, terutama dalam dua
ratus tahun terakhir. Namu, pengetahuan dan informasi tidaklah sama
dengan "hikmat." Kita juga telah mendapatkan pemahaman yang jauh lebih
besar perihal dunia alami lebih dari yang pernah dimiliki nenek moyang
kita. Namu, "pemahaman yang lebih besar," juga, tidaklah sama dengan
hikmat.
Baca 1 Korintus 1:18-21; 3:18-21.
Bagaimanakah kita melihat kebenaran yang kuat dari firman ini
diwujudkan dalam waktu dan konteks kita sekarang ini, hampir dua ribu
tahun setelah firman itu ditulis?
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Ada begitu banyak dalam pemikiran
manusia yang menantang Firman Allah. Apakah itu soal kebangkitan Yesus,
penciptaan itu sendiri, atau mukjizat apa pun, "hikmat" manusia (bahkan
sekalipun ditopang dengan "fakta" ilmu pengetahuan) harus dianggap
"kebodohan" bila itu bertentangan dengan Firman Tuhan.
Juga, seperti yang dinyatakan
sebelumnya, begitu banyak ilmu pengetahuan saat ini, terutama dalam
konteks asal-usul manusia, mulai dari perspektif naturalistik murni.
Meskipun banyak dari ilmuwan jenius yang hebat dalam sejarah----Newton,
Kepler, Galileo----adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan
melihat pekerjaan mereka sebagai penolong untuk menjelaskan pekerjaan
Allah dalam penciptaan (Newton pernah menulis: "Ya Allah, aku memikirkan
pikiran-Mu mengikuti Engkau..."), perasaan seperti ini sering diejek
oleh kelompok masyarakat ilmiah.
Sebagian orang bahkan berusah untuk
menjelaskan kisah-kisah ajaib dalam Alkitab dengan menyatakan bahwa
kisah-kisah tersebut sesungguhnya merupakan fenomena alami yang
disalahartikan sebagai tindakan Ilahi oleh orang-orang dahulu kala, yang
tidak tahu tentang hukum-hukum alam. Misalnya, ada yang berusaha
mengutarakan segala macam teori ilmu alam untuk menjelaskan terbelahnya
Laut Merah sebagai sesuatu yang bukan mukjizat Allah. Beberapa tahun
yang lalu, seorang ilmuwan berspekulasi bahwa Musa sedang kecanduan
obat, dan karena itu dia hanya berhalusinasi tentang gagasan bahwa Allah
memberinya Sepuluh Hukum pada loh-loh batu!
Namun, betapa konyol pun hal itu
kedengarannya, sekali Anda menolak gagasan tentang Allah dan supra
alami, Anda perlu tampil dengan beberapa penjelasan lain untuk hal-hal
tersebut; itulah "kebodohan" yang dituliskan Paulus dengan jelas.
Kamis 14 Februari
MELALUI MATA IMAN
Mazmur 8 adalah salah satu mazmur
terbaik. Bagi Daud, sebagai seorang yang percaya pada Allah, penciptaan
berbicara tentang keagungan dan cinta Tuhan. Apakah pelajaran khusus
yang dilihat Daud dalam penciptaan, seperti yang dicatat dalam Mazmur 8?
Juga, mengingat apa yang kita ketahui perihal penciptaan sekarang
ini----bulan, bintang-bintang dan sebagainya----berbeda dengan apa yang
diketahui dahulu kala, mengapa kata-kata Daud ini tampaknya bahkan lebih
luar biasa?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Hanya dalam seratus tahun terakhir
kita baru benar-benar mulain memahami luasnya alam semesta dan kecilnya
tubuh kita dibandingkan dengan alam semesta. Orang tidak bisa
membayangkan seseorang seperti Daud dapat memiliki ide tentang betapa
besar "langit" itu, kalau bukan dari wahyu Ilahi. Jika dia kagum di
zaman itu, betapa kita seharusnya lebih kagum lagi karena mengetahui
bahwa meskipun begitu luasnya ukuran alam semesta, Allah mengasihi kita
dengan kasih yang bahkan kita sendiri tidak bisa memahaminya?
Baca Mazmur 19:1-4. Apakah yang Daud lihat di langit?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Banyak orang menatap ke
bintang-bintang di malam hari dan mengakui kebesaran Allah dan betapa
kecilnya manusia, serta memuji Allah atas pemeliharaan-Nya. Yang lain
berfokus pada masalah kejahatan di alam dan mempersalahkan Tuhan atas
terjadinya masalah-masalah, yang sebenarnya, merupakan hasil pilihan
mereka sendiri atau hasil kerja Setan.
Bagi orang percaya, penciptaan
benar-benar berbicara tentang pemeliharaan Allah, bahkan di
tengah-tengah kejahatan yang diperkenalkan oleh Setan. Namun, biarpun
begitu kuatnya kesaksian dari dunia ciptaan, penyataan itu tidaklah
lengkap, terutama karena akibat kejatuhan dalam dosa dan kutukan yang
menyertainya.
Baca Yohanes 14:9 dan kemudian
pikirkan tentang Yesus di kayu salib. Mengapa Salib harus selalu
menjadi penyataan utama bagi kita tentang sifat dan karakter Allah?
____________________________________________________________________________________________________________
Jumaat 15 Februari
PENDALAMAN: "Saya telah
diperingatkan [1890] bahwa untuk selanjutnya kita akan memiliki
pertandingan terus-menerus. Ilmu pengetahuan yang palsu dan agama akan
saling berlawanan terhadap satu sama lain, karena manusia yang terbatas
ini tidak memahami kekuasaan dan kebesaran Allah. Kata-kata dari Kitab
Suci ini disampaikan kepadaku, 'Bahkan dari antara kamu sendiri akan
muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik
murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.'"----Ellen
G. White, Medical Ministry, hlm. 98.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN: 1 Pikirkan tentang "kutuk rangkap tiga" (Ellen G. White, Spiritual Gift, jilid 3, hlm. 88) ke atas bumi ini (kutuk dari kejatuhan Adam, dari dosa Kain, dan dari air bah). Pengaruh gabungan dari kutuk-kutuk ini, bertambah parah selama ribuan tahun, berarti dunia kita yang sekarang ini jauh berbeda dari dunia pada saat Allah pertama kali menciptakannya. Lalu mengapa kita harus berhati-hati perihal kesimpulan yang kita tarik dari dunia sekarang ini tentang keadaan dunia pada mulanya? 2 Pikirkanlah tentang hasil kerja ilmu pengetahuan, terutama perihal asal-usul. Tidak ada merek tertulis untuk menjelaskan apa yang kita lihat. Ilmu pengetahuan adalah sepenuhnya merupakan usaha manusia, dan pikiran manusia yang terbatas ruang lingkupnya dan cenderung menentang otoritas Ilahi. Selanjutnya, pengaruh Setan sangat terasa di alam, sehingga banyak yang kita lihat tidak sesuai dengan penyataan diri Allah dalam Alkitab. Mengapa begitu penting untuk kita menempatkan keyakinan lebih besar pada Alkitab ketimbang pada ilmu pengetahuan, apalagi jika mengingat peristiwa unik seperti penciptaan dunia kita? 3 Kita tidak memahami semua aspek ketegangan antara Alkitab dan ilmu pengetahuan, tetapi Allah jauh lebih bijaksana daripada kita, dan kita harus mengakui bahwa penciptaan memiliki rahasia lebih daripada yang diungkapkan oleh ilmu pengetahuan. Pada kenyataannya mengapa kita seharusnya tidak terkejut menemukan adanya ketegangan antara peristiwa supra alami yang dicatat dalam Alkitab dan pendekatan materialistis dari ilmu pengetahuan? 4 Lihatlah kutipan Ellen G. White di atas. Dengan cara apakah kita melihat hal ini digenapi di gereja kita? Bagaimanakah kita menghadapi tantangan-tantangan yang berbahaya bagi misi dan pekabaran kita ini, dengan cara yang ----walaupun tidak pernah mengorbankan keyakinan kita akan penciptaan dan Firman Allah----masih menjaga gereja tetap menjadi "tempat yang aman" bagi orang yang bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan sulit ini? 5 Baca Roma 11:33-36 dan Ayub 40:1, 2, 7, 8. Seberapa hebatkah hikmah manusia ketika mencoba untuk memahami cara-cara Allah? Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap kesulitan yang kita hadapi ketika mencoba untuk menemukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan Alkitab?
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN: 1 Pikirkan tentang "kutuk rangkap tiga" (Ellen G. White, Spiritual Gift, jilid 3, hlm. 88) ke atas bumi ini (kutuk dari kejatuhan Adam, dari dosa Kain, dan dari air bah). Pengaruh gabungan dari kutuk-kutuk ini, bertambah parah selama ribuan tahun, berarti dunia kita yang sekarang ini jauh berbeda dari dunia pada saat Allah pertama kali menciptakannya. Lalu mengapa kita harus berhati-hati perihal kesimpulan yang kita tarik dari dunia sekarang ini tentang keadaan dunia pada mulanya? 2 Pikirkanlah tentang hasil kerja ilmu pengetahuan, terutama perihal asal-usul. Tidak ada merek tertulis untuk menjelaskan apa yang kita lihat. Ilmu pengetahuan adalah sepenuhnya merupakan usaha manusia, dan pikiran manusia yang terbatas ruang lingkupnya dan cenderung menentang otoritas Ilahi. Selanjutnya, pengaruh Setan sangat terasa di alam, sehingga banyak yang kita lihat tidak sesuai dengan penyataan diri Allah dalam Alkitab. Mengapa begitu penting untuk kita menempatkan keyakinan lebih besar pada Alkitab ketimbang pada ilmu pengetahuan, apalagi jika mengingat peristiwa unik seperti penciptaan dunia kita? 3 Kita tidak memahami semua aspek ketegangan antara Alkitab dan ilmu pengetahuan, tetapi Allah jauh lebih bijaksana daripada kita, dan kita harus mengakui bahwa penciptaan memiliki rahasia lebih daripada yang diungkapkan oleh ilmu pengetahuan. Pada kenyataannya mengapa kita seharusnya tidak terkejut menemukan adanya ketegangan antara peristiwa supra alami yang dicatat dalam Alkitab dan pendekatan materialistis dari ilmu pengetahuan? 4 Lihatlah kutipan Ellen G. White di atas. Dengan cara apakah kita melihat hal ini digenapi di gereja kita? Bagaimanakah kita menghadapi tantangan-tantangan yang berbahaya bagi misi dan pekabaran kita ini, dengan cara yang ----walaupun tidak pernah mengorbankan keyakinan kita akan penciptaan dan Firman Allah----masih menjaga gereja tetap menjadi "tempat yang aman" bagi orang yang bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan sulit ini? 5 Baca Roma 11:33-36 dan Ayub 40:1, 2, 7, 8. Seberapa hebatkah hikmah manusia ketika mencoba untuk memahami cara-cara Allah? Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap kesulitan yang kita hadapi ketika mencoba untuk menemukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan Alkitab?
BUMI ADALAH MILIK TUHAN
Posting Komentar