Home » » Morning Worship "11 Februari 2013"

Morning Worship "11 Februari 2013"

Written By Unknown on Senin, 11 Februari 2013 | 21.38

Renungan Pagi  “Kabar Baik Dari Patmos” 11 Februari 2013 

"Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.... AKU AKAN datang kepadamu dan AKU AKAN MENGAMBIL KAKI DIANMU dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat" (Wahyu 2:5).

Di tahun 1955, saya memimpin sekelompok mahasiswa dari Universitas Andrews dalam tur ke Turki, sebuah negara modern di mana terletak lokasi ketujuh gereja dalam Kitab Wahyu.  Suatu hari, papan pengumuman menyatakan bahwa kami sedang mendekati kota Konya, di Turki bagian tengah di mana Paulus bekerja pada perjalanan misionaris pertama dan keduanya.  Murat, pemandu setempat, memberitahu kami bahwa Konya berpenduduk lebih dari 500.000 jiwa, tetapi hanya tiga atau empat orang beragama Kristen, dan Murat mengenal mereka secara pribadi.  Ketika dia juga memberitahu kami bahwa Konya adalah naam bahasa Turki untuk kota kuno Ikonium, saya sadar bahwa kota inilah lokasi komunitas Kristen yang berkembang pesat yang didirikan Paulus (Kis. 13:51-14:6).  Kami lalu sadar bahwa seluruh area ketujuh jemaat dalam Kitab Wahyu memiliki satu persamaan.  Efesus sekarang bernama Kusadasi, Filadelfia bernama Alashehir, dan tak seorang pun orang-orang Kristen di sana.
Ketika Yohanes menulis kitabnya, Kekristenan sedang berkembang dengan kokohnya di Asia Kecil bagian tengah dan barat.  Kenyataannya, banyak sarjana Alkitab meyakini bahwa jauh lebih banyak orang-orang Kristen di Asia Kecil pada abad mula-mula ini dibandingkan di mana pun juga di dunia.  Namun selama berabad-abad, gereja-gereja mengalami penurunan dalam jumlahnya, hingga Islam akhirnya memunahkan mereka.  Wilayah-wilayah di mana gereja mula-mula pernah sangat kokoh berdiri (mencakup Siria dan Afrika Utara) sekarang hampir seluruhnya Islam. Sebagaimana yang Yesus peringatkan di dalam ayat di atas, kaki dian bisa diambil dari tempatnya.
Namun demikian, bukan Islam yang sebenarnya menghancurkan gereja.  Di Afrika Utara, pertentangan doktrinal dan etnik yang melemahkan Kekristenan.  Orang-orang Kristen di Timur Tengah gagal terlibat dalam budaya setempat, sehingga membukakan pintu pada jaran Muhammad yang jauh lebih kontekstual.  Selama Abad Pertengahan, kempemimpinan gereja Eropa berusaha menghidupkan kembali Kekristenan di Timur Tengah. Namun mereka salah memahami Injil dan memilih suatu metode (Perang Salib) yang malah membuat keadaan makin buruk.  Gerejalah yang menghancurkan Kekristenan di daerah Timur Tengah bagian timur.
Sejarah seharusnya menjadi peringatan bagi kita.  di mana Injil dulu pernah berkembang luas, sekarang mengalami penurunan.  Namun demikian, wilayah-wilayah yang hampir-hampir tidak mengenal Injil dua abad yang lalu (Afrika dan Asia) kini berkembang pesat jadi pusat iman.  Anda dan saya tidak boleh memandang remeh rencana Allah.  Jika kita meninggalkan misi kita, Tuhan akan membangkitkan orang-orang lain untuk menggenapinya.
Tuhan, perbaruilah kejelasan misiku hari ini agar kaki dianku tetap menyala.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Wisma Jaya Bekasi
Copyright © 2011. Buletin GMAHK Wisma Jaya - All Rights Reserved
Support : DepKomWJ